Jumat, 11 November 2011

Penyajian Lisan

PENYAJIAN LISAN
1.                  Peranan pidato
Peranan pidato ,ceramah, penyajian penjelasan lisan kepada suatu kelompok massa. Dahulu kala Indonesia mempunyai seorang yang sangatlah hebat dalam hal pidato atau biasa kita panggil bapak proklamator yaitu Ir.soekarno. bangsa indonesia seakan terhipnotis bila mereka semua mendengarkan bapak proklamator itu, badan dan tubuh pun seakan akan ingin bangkit dan akhirnya pun bangsa indonesia ini bisa bangkit dari para penjajah.
Seorang tokoh dalam masyarakat, seorang pemimpin, lebih-lebih lagi seorang sarjana atau ahli harus memiliki pula keahlian untuk menyajikan pikiran dan gagasannya secara oral. Seorang tokoh atau pemimpin yang tidak bisa berbicara di depan umum akan menjauhkan dirinya sendiri dari masyarakat yang di pimpinnya ia tidak sanggup mengadakan komunikasi langsung dengan anggota-anggota masyarakatnya .
2.                  Metode penyajian oral
Persiapan-persiapan yang diadakan pada waktu menyusun sebuah komposisi untuk disampaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuak komposisi tertulis. Sebab itu persiapan-persiapan yang diperlukan untuk menyusun sebuah uraian lisan, disamping memperhatikan hal-hal tersebut diatas. Berhubung dengan penyajian lisan ini, dikenal empat macam metode penyajian lisan, yaitu:
Ø    Impromptu yaitu metode berpidato yang serta merta tnapa adanya persiapan
Ø    Memoriter yaitu metode berpidato dengan menghafalkan naskah pidato terlebih dahulu.
Ø    Naskah yaitu metode berpidato dengan membacakan teks/naskah pidato.
Ø    Ekstemporan yaitu metode berpidato dengan terlebih dahulu menyiapkan garis-garis besar konsep pidato yang akan disampaikan.
Persiapan-persiapan yang di adakan pada waktu menyusun sebuah komposisi untuk di sampaikan secara lisan pada umumnya sama dengan persiapan sebuah komposisi tertulis. Perbedaanya terletak dalam dua hal yang pertama dalam penyajian lisan di perlu diperhatikan gerak-gerik, sikap, hubungan, langsung dengan hadirin, sedangkan dalam komposisi tertulis sama sekali tidak di perhitungkan. Kedua dalam penyajian lisan tidak ada kebebasan bagi pendengar untuk memilih mana yang harus di dahulukan mana yang dapat di abaikan .
Setiap tulisan selalu menentukan topik tertentu yang ingin di sampaikan kepada para hadirin dan mengharapkan suatu reaksi tertentu dari para pembaca atau pendengar . Sebab itu dalam menentukan maksud sebuah uraian lisan, pembicara harus selalu memikirkan tanggapan apa yang diinginkan dari para pendengar . Oleh karena itu topik pembicaraan dan tujuannya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain .
Jadi saran saya untuk menyajikan pidato dengan baik maka si penyaji harus mempunyai maksud dan tujuan dari sebuah komposisi lisan tergantung dari keadaan dan apa yang di kehendaki oleh pembicara . Maksud dan tujuan tersebut dapat dibedakan atas maksud umum dan maksud khusus . Secara umum sebuah uraian mengandung maksud umum dan maksud khusus . Setiap maksud umum selalu akan menimbulkan reaksi-reaksi yang umum, sedangkan maksud-maksud khusus diharapkan akan menimbulkan reaksi yang khusus .


Tidak ada komentar:

Posting Komentar